Jumat, 01 April 2011

Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Wawancara
Keuntungan :
• Memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebas dan terbuka.
• Pewawancara dapat mengembangkan pertanyaan.
• Pewawancara dapat melihat kebenaran jawaban melalui gerak-gerik dan raut wajah yang diwawancarai.

Kerugian :
• Membutuhkan waktu yang lama.
• Tergantung dari kepapandaian si pewawancara.
• Dapat mengganggu orang yang diwawancarai.

Pertanyaan untuk Wawancara
• Gunakan Bahasa yang baik, sopan dan jelas.
• Jangan memasukan pendapat pribadi.
• Dindari pertanyaan yang panjang dan berbelit-belit.
• Hindari pertanyaan yang menakutkan.
• Hindari pertanyaan yang sifatnya mengkritik.

Mempersiapkan Wawancara
• Aturlah pertemuan dengan orang yang diwawancarai.
• Utarakan maksud dan wawancara.
• Atur waktu untuk wawancara.
• Buat jadwal wawancara.
• Buatlah panduan wawancara (Interview guide).

Melakukan Wawancara
• Mengenalkan diri terlebih dahulu.
• Menjelaskan tujuan wawancara.
• Menjelaskan peranan yang akan diberikan oleh orang yang akan diwawancarai.
• Hilangkan kesan mengintrogasi.
• Pewawancara harus mendengarkan dengan teliti.
• Jagalah agar wawancara tetap santai.
• Jangan memotong omongan orang.
• Mintalah ide-ide tambahan yang belum diungkapkan.
• Di akhir wawancara, bacakanlah rangkuman dari hasil wawancara.
• Ucapkanlah terima kasih.


2. Teknik Observasi
Keuntungan :
• Cenderung mempunyai keandalan yang tinggi.
• Analis sistem dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan.
• Analis sistem dapat menggambarkan tata letak fisik dari kegiatan-kegiatan.>
• Analis sistem dapat mengukur tingkat dari suatu pekerjaan.

Kerugian :
• Biasanya orang yang diamati merasa terganggu.
• Pekerjaan yang diobservasi mungkin tidak dapat mewakili suatu tingkat kesulitan.
• Dapat mengganggu kerja yang dilakukan.
• Orang yang diamati biasanya cendrung melakukan pekerjaan yang lebih baik dan sering menutup-nutupi kejelekan.

Petunjuk Melakukan Observasi
Yang Harus Dilakukan adalah :
• Merencanakan terlebih dahulu observasi yang akan dilakukan.
• Mintalah ijin terlebih dahulu dari manajer atau pejabat setempat.
• Low profile.
• Lengkapilah catatan selama observasi berlangsung.

Yang Tidak Harus Dilakukan adalah :
• Mengganggu kerja individu yang diobservasi.
• Tidak menekankan pekerjaan yang tidak penting.
• Jangan membuat asumsi sendiri.

3. Teknik Quesioner
Keuntungan :
• Daftar pertanyaan baik untuk sumber data yang banyak.
• Responden tidak merasa terganggu.
• Daftar pertanyaan relatif lebih efisien untuk sumber data yang banyak.
• Karena daftar pertanyaan biasanya tidak mencantumkan identitas responden, maka hasilnya dapat lebih obyektif.

Kerugian :
• Daftar pertanyaan tidak menggaransi responden untuk menjawab pertanyaan.
• Daftar pertanyaan cenderung tidak fleksibel.
• Pengumpulan sampel tidak dapat dilakukan secara bersama-sama dengan daftar pertanyaan.
• Daftar pertanyaan yang lengkap sulit untuk dibuat.

Petunjuk Membuat Daftar Pertanyaan
• Rencanakan terlebih dahulu fakta-fakta yang ingin dikumpulkan.
• Tentukan tipe dari dari daftar pertanyaan.
• Tulisakan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan.
• Uji daftar pertanyaan ini kepada responden yang kecil terlebih dahulu.



4. Teknik Pengambilan Sampel
Cara Pengambilan Sampel
• Secara keputusan (judgemental sampling)
• Secara static ( statistik sampling)
• Secara random (judgemental sampling)
• Secara sistematik (statistik sampling)
• Secara bertingkat (stratified sampling)

referensi : www.gangsir.com/download/5-TeknikPengumpulanData.pdf

Tahapan Dalam Menulis Karya Ilmiah


1. Memilih dan mendefinisikan masalah

Langkah pertama dalam meneliti adalah menetapkan masalah yang akan dipecahkan atau diangkat ke dalam sebuah penelitian. Untuk menghilangkan keragu-raguan, masalah tersebut didefinisikan secara jelas. Contoh Penelitian : "Bagaimana pengaruh mekanisasi terhadap pendapatan usaha tani di Aceh?" Berikan definisi tentang usaha tani, mekanisasi, pada musim apa, dan sebagainya.

2. Survei data yang tersedia

Mencari data yang tersedia yang pernah ditulis peneliti sebelumnya yang ada hubungannya dengan masalah yang ingin dipecahkan. (Langkah pertama dan kedua dapat dikerjakan secara bersamaan).

3. Merumuskan hipotesis (bila penelitian bertujuan menguji hipotesis)

Hipotesa adalah kesimpulan sementara tentang hubungan antar variabel atau fenomena-fenomena dalam penelitian.

4. Menyusun kerangka analisa dan alat-alat dalam menguji hipotesis

Pengujian hipotesa menghendaki data yang dikumpulkan untuk keperluan penelitian.

5. Mengumpulkan data

Peneliti memerlukan data untuk menguji hipotesa, data terserbut perlu dikumpulkan.

6. Mengolah, menganalisa dan membuat interpretasi

Setelah data terkumpul, peneliti menyusun data untuk dianalisa. Penyusunan data dapat berbentuk tabel ataupun membuat coding untuk dianalisa dengan komputer. Setelah dianalisa, data perlu diberikan interpretasi terhadap data tersebut.

7. Generalisasi dan membuat kesimpulan

Kesimpulan dan generalisasi harus berkaitan dengan hipotesa. Apakah hipotesa benar untuk diterima ataukah ditolah. Apakah ada hubungan antar fenomena yang diperoleh atau tidak.

8. Membuat laporan penelitian

Langkah akhir dari suatu penelitian ilmiah adalah membuat laporan ilmiah tentang hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut.


Unsur Pemikiran Ilmiah

1. Observasi dengan tujuan tertentu
2. Analisa sintesa
3. Mengingat dan memunculkan kembali secara selektif
4. Hipotesis (bila penelitian bertujuan menguji hipotesis)
5. Verifikasi terhadap inferensi
6. Pemberian alasan
7. Keputusan


Sifat Penelitian

1. Bersifat Kualitatif / QUALITATIF
2. Bersifat Kuantitatif / QUANTITATIF

Masalah utama yang biasa dihadapi para peneliti pemula adalah menentukan metode penelitian yang paling tepat Qualitatif atau Quantitatif Jawabannya tergantung pada masalah yang hendak diriset.


kualitatif atau kuantitatif?

Metodologi, yakni bagaimana mengumpulkan dan menganalisis data/informasi berkenaan dengan topik penelitian, antara lain:

1. Jenis data yang dibutuhkan, Qualitatif atau Quantitatif? (WHAT)

2. Lokasi Penelitian (WHERE)

3. Bagaimana data/informasi dikoleksi (HOW)

4. Bagaimana data/informasi tsb akan dianalisa?
 

referensi : "http://redmycloudy.blogspot.com/2009/10/metode-ilmiah.html"

Jumat, 18 Maret 2011

Metode Ilmiah

Metode Ilmiah adalah suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
(Almack, 1939 ) Metode ilmiah : cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran.

Kriteria Metode Ilmiah

1. Berdasarkan fakta

Keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan dikumpulan ataupun yang akan dianalisa harus berdasarkan fakta-fakta yang nyata, jangan berdasarkan pada daya khayal, kira-kira, legenda-legenda, atau sejenisnya.

2. Bebas dari prasangka

Harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dan jauh dari pertimbangan subjektif.

3. Menggunakan prinsip-prinsip analisis

Semua masalah harus dicari sebab musabab serta pemecahannya dengan menggunakan analisa yang logis. Semua kejadian harus dicari sebab-akibat dengan menggunakan analisa yang tajam.

4. Perumusan masalah, antara lain dengan menyusun hipotesis

Hipotesa digunakan untuk memandu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang ingin diperoleh akan mengenai sasaran yang tepat.

5. Menggunakan ukuran obyektif

Ukuran yang digunakan tidak boleh dengan mengandalkan merasa-rasa atau menuruti hati nurani. Pertimbangan-pertimbangan harus dibuat secara objektif dengan pikiran yang waras.

6. Menggunakan teknik kuantitatif dan atau kualitatif

Data yang didapat menggunakan data ukuran kuantitatif, contoh ton, mm, ohm, kilogram, dan sebagainya, jangan menggunakan ukuran seperti sejauh mata memandang, sehitam aspal, dan sebagainya.

Tahapan - Tahapan Metode Ilmiah :

1. Memilih dan mendefinisikan masalah

Langkah pertama dalam meneliti adalah menetapkan masalah yang akan dipecahkan atau diangkat ke dalam sebuah penelitian. Untuk menghilangkan keragu-raguan, masalah tersebut didefinisikan secara jelas. Contoh Penelitian : "Bagaimana pengaruh mekanisasi terhadap pendapatan usaha tani di Aceh?" Berikan definisi tentang usaha tani, mekanisasi, pada musim apa, dan sebagainya.

2. Survei data yang tersedia

Mencari data yang tersedia yang pernah ditulis peneliti sebelumnya yang ada hubungannya dengan masalah yang ingin dipecahkan. (Langkah pertama dan kedua dapat dikerjakan secara bersamaan).

3. Merumuskan hipotesis (bila penelitian bertujuan menguji hipotesis)

Hipotesa adalah kesimpulan sementara tentang hubungan antar variabel atau fenomena-fenomena dalam penelitian.

4. Menyusun kerangka analisa dan alat-alat dalam menguji hipotesis

Pengujian hipotesa menghendaki data yang dikumpulkan untuk keperluan penelitian.

5. Mengumpulkan data

Peneliti memerlukan data untuk menguji hipotesa, data terserbut perlu dikumpulkan.

6. Mengolah, menganalisa dan membuat interpretasi

Setelah data terkumpul, peneliti menyusun data untuk dianalisa. Penyusunan data dapat berbentuk tabel ataupun membuat coding untuk dianalisa dengan komputer. Setelah dianalisa, data perlu diberikan interpretasi terhadap data tersebut.

7. Generalisasi dan membuat kesimpulan

Kesimpulan dan generalisasi harus berkaitan dengan hipotesa. Apakah hipotesa benar untuk diterima ataukah ditolah. Apakah ada hubungan antar fenomena yang diperoleh atau tidak.

8. Membuat laporan penelitian

Langkah akhir dari suatu penelitian ilmiah adalah membuat laporan ilmiah tentang hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut.


Unsur Pemikiran Ilmiah

1. Observasi dengan tujuan tertentu
2. Analisa sintesa
3. Mengingat dan memunculkan kembali secara selektif
4. Hipotesis (bila penelitian bertujuan menguji hipotesis)
5. Verifikasi terhadap inferensi
6. Pemberian alasan
7. Keputusan


Sifat Penelitian

1. Bersifat Kualitatif / QUALITATIF
2. Bersifat Kuantitatif / QUANTITATIF

Masalah utama yang biasa dihadapi para peneliti pemula adalah menentukan metode penelitian yang paling tepat Qualitatif atau Quantitatif Jawabannya tergantung pada masalah yang hendak diriset.


kualitatif atau kuantitatif?

Metodologi, yakni bagaimana mengumpulkan dan menganalisis data/informasi berkenaan dengan topik penelitian, antara lain:

1. Jenis data yang dibutuhkan, Qualitatif atau Quantitatif? (WHAT)

2. Lokasi Penelitian (WHERE)

3. Bagaimana data/informasi dikoleksi (HOW)

4. Bagaimana data/informasi tsb akan dianalisa?

sumber : http://redmycloudy.blogspot.com/2009/10/metode-ilmiah.html

Minggu, 27 Februari 2011

Penalaran Deduktif

Metode Penalaran Deduktif (Umum-Khusus) adalah cara berpikir dengan berdasarkan suatu pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan.

Penalarn Induktif terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya :

*Silogisme Kategorial
disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut dengan premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut dengan premis minor.

Silogisme kategorial terjadi dari tiga proposisi, yaitu:
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus : Premis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)

Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.

Contoh :

My : Semua makhluk hidup bernafas
Mn : Burung adalah makhluk hidup
K : Burung bernafas

*Silogisme Hipotesis
terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis. Konditional hipotesis adalah, apabila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.

Contoh :

My : Jika tidak ada udara, makhluk hidup akan mati.
Mn : Udara tidak ada.
K : Jadi, makhluk hidup akan mati.

*Silogisme Alternatif
terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.

Contoh :

My : Anton berada di Rumah atau Kampus.
Mn : Anton berada di Kampus.
K : Jadi, Anton tidak berada di Rumah.

*Silogisme Entimen
yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.

Contoh :

Mn : Anton menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam Kejuaraan Badminton itu.
K : Anton telah memenangkan Kejuaran Badminton ini, karena itu Anton berhak menerima hadiahnya


"referensi dari wikipedia, kuroinoshiroyuki.blogspot.com, dan aristobe74.blogspot.com"

Karya Ilmiah dan Non Ilmiah

Karya Ilmiah adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Hakikat Karya Ilmiah

Tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian.

Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik.

Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium , artikel jurnal, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.

Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.

Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :

1.Struktur sajian

Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.

2. Komponen dan substansi

Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

3. Sikap penulis

Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.

4.Penggunaan bahasa

Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.


Jenis – jenis karya ilmiah, yaitu :

-Skripsi

adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.

-Tesis

adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam dibandingkan skripsi. Ditulis untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana. Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis; dari istilah sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Artinya, kemampuan mandiri —sekalipun dipandu dosen pembimbing— menjadi hal sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam, dan dilakukan mandiri.

-Disertasi

ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.

Sikap Ilmiah

Dalam penulisan karya ilmiah ada 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1.Sikap ingin tahu
2.Sikap kritis
3.Sikap terbuka
4.Sikap objektif
5.Sikap rela menghargai karya orang lain
6.Sikap berani mempertahankan kebenaran
7.Sikap menjangkau ke depan

Kesalahan dalam penulisan Karya Ilmiah

Rata-rata kesalahan penulisan karya ilmiah yang menghambat penyelesaiannya adakan dikarenakan ‘tidak konsisten’ dalam penulisan. Bentuk ketidak konsisten itu menyangkut banyak hal, dapat berupa diksi, teknik mengutip, atau bahkan alur berpikir sendiri.

Berbagai kendala yang jumpai dalam proses penulisan penelitian ilmiah adalah sebagai berikut :

-salah mengerti audience atau pembaca tulisannya,
-salah dalam menyusun struktur pelaporan,
-salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan menjiplak (plagiat),
-salah dalam menuliskan bagian Kesimpulan,
-penggunaan Bahasa Indonesia yang belum baik dan benar,
-tata cara penulisan “Daftar Pustaka” yang kurang tepat (tidak standar dan berkesan seenaknya sendiri),
-tidak konsisten dalam format tampilan (font yang berubah-ubah, margin yang berubah-ubah).

Perbedaan Karya Ilmiah dengan Nonilmiah

Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.

Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.

Pertama, karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi.

Kedua, karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.

Ketiga, dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.

Karya nonilmiah bersifat :

1.emotif: kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi,
2.persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative,
3.deskriptif: pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
4.jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.

"sumber dari anugrahbumi.wordpress.com dan daudp65.byethost4.com"

Senin, 21 Februari 2011

Penalaran Deduktif


Metode Penalaran Deduktif (Umum-Khusus) adalah cara berpikir dengan berdasarkan suatu pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan.

Penalarn Induktif terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya :

*Silogisme Kategorial
disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut dengan premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut dengan premis minor.

Silogisme kategorial terjadi dari tiga proposisi, yaitu:
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus : Premis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)

Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.

Contoh :

My : Semua makhluk hidup bernafas
Mn : Burung adalah makhluk hidup
K : Burung bernafas

*Silogisme Hipotesis
terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis. Konditional hipotesis adalah, apabila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.

Contoh :

My : Jika tidak ada udara, makhluk hidup akan mati.
Mn : Udara tidak ada.
K : Jadi, makhluk hidup akan mati.

*Silogisme Alternatif
terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.

Contoh :

My : Anton berada di Rumah atau Kampus.
Mn : Anton berada di Kampus.
K : Jadi, Anton tidak berada di Rumah.

*Silogisme Entimen
yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.

Contoh :

Mn : Anton menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam Kejuaraan Badminton itu.
K : Anton telah memenangkan Kejuaran Badminton ini, karena itu Anton berhak menerima hadiahnya

"referensi dari wikipedia, kuroinoshiroyuki.blogspot.com, dan aristobe74.blogspot.com"

Jumat, 18 Februari 2011

Review Sony Ericsson W150i Yendo

Belum beberapa lama ini Sony Ericsson mengeluarkan beberapa ponsel baru, salah sartunya adalah tipe W150i atau biasa yang disebut Yendo. Kebetulan Yendo dilepas ke pasaran saat Saya sedang mencari HP baru dengan tipe touchscreen dengan harga murah. Maklum, Mahasiswa. Hehehe.. Ponsel tersebut tepat Saya beli 8 Februari lalu di Sony Ericsson Botani Square Bogor. Saat itu Saya membelinya dengan harga 1.194.000 rupiah dengan tambahan screen protector seharga 45.000 rupiah tepatnya. Nah, untuk Anda yang ingin memiliknya mungkin Anda ingin tahu spesifikasi dan review lebih dalam tentang Yendo. Kita akan memulainya dengan Spesifikasi.






Spesifikasi
Vendor : Sony Ericsson
Model : W150i
Size : 94x52x16
Weight : 81g
ScreenSize : 240x320
TouchScreen : Yes
ScreenDepth : 256k
Colour : Yes
WAP : 2.0
XHMTL : 1.1
HTML : 4.01
Browser : Obigo Q7
RSS : Yes
Javascript : 1.5
Images : All
Java : Yes
MIDP : 2.0
CLDC : 1.0
Camera : 2.0M/Pix
MMS : 1.1
Video : mp4,3gp
Music : mp3,aac
RingTone : mp3
Radio : Yes
CPUClock : 156MHz
OS : SE
Memory : 5MB
ExtraMem : Yes
USB : 2.0
Bluetooth : 2.1 [A2DP]
IrDA : No
GPS : No
Bearer : GSM
EDGE : Yes
WiFi : No
3G : No
TalkTime : 4hrs
Standby : 400hrs
Year : 2010

Oo iya..
Sebelumnya, foto-fota yang digunakan adalah Yendo milik Saya..(Pamer Dikit)
Hahaha..

Tampilan
Dari segi design atau tampilan luar. Bisa dibilang sekilas mirip dengan Tipe XPERIA X10 Mini. Apalagi bila disandingkan seperti ini..

Nampak serupa bukan? Hal ini juga yang membuat Saya "sedikit bangga" memilikinya. Karena terkadang teman-teman Saya mengira kalo HP ini adalah XPERIA X10 Mini. Hehehe.. Lanjut ke beratnya, beratnya terasa ringan namun seakan pas dengan ukuranya. Ukuranya sendiri bisa dibilang segenggaman orang dewasa dan tidak licin ketika digenggam.

Pada bagian sisi atas terdapat tombol on/off yang berfungsi juga sebagai pengunci layar dan sebuah port 3.5mm Audio Jack. Lalu pada sisi kanan atas terdapat sebuah port microUSB yang berfungsi untuk charging atau untuk menghubungkanya dengan komputer/notebook kesayangan Anda. Pada sisi kanan atas terdapat tombol volume. Untuk bagian belakang terdapat sebuah kamera dan speaker. Sedangkan bagian depan terdapat Ear speaker dan sebuah tombol Home.





Lalu yang paling keren tentang tampilan luarnya adalah.. WARNANYA! Kenapa? karena Yendo dikeluarkan dalam 10 varian warna yang cerah dan mewah. Cocok sekali dengan Anda yang berjiwa muda ataupun yang ingin tampil elegan.

Untuk Anda yang berjiwa muda, Anda bisa memilih warna PINK, ORANGE, GREEN, BLUE, YELLOW, RED, atau PURPLE. Untuk Anda yang ingin tampil elegan, Anda bisa memilih warna BLACK, WHITE, atau SILVER. Atau anda juga bisa menyesuaikan warnanya dengan Gadget Anda lainya, sehingga akan nampak serasi bila disandingkan.

Yendo menggunakan layar sentuh kapasitif dengan ukuran 2.6 inch dengan resolusi QVGA dan kedalam warna 256k. Layarnya sendiri sangat sensitif dan nyaman digunakan, bahkan di bawah sinar matahari pun layar akan terlihat jelas. Namun, untuk Anda yang memiliki ukuran jempol agak besar, kemungkinan akan butuh sedikit penyesuaian ketika anda akan mengetikkan teks. Lalu untuk tampilan home screen terdapat 4 shortcut yang terdapat di  setiap bagian pojok yang dapat anda atur dan pilih sendiri. Lalu untuk membuka menu, anda harus menggeser keatas, dan terdapat menu 3x3 dengan tampilan grid. Lalu Anda bisa menggeser ke arah kiri untuk melihat menu selanjutnya.

Kamera
Yendo dilengkapi dengan kameran beresolusi 2MP tanpa dilengkapi autofocus ataupun LED flash. Tapi untuk tampilan foto yang diambil cukup jelas untuk mengabadikan moment-moment penting Anda. Sayangnya tidak ada pengaturan khusus foto ataupun hanya sekedar efek-efek lainya.

Konektivitas
Yendo menggunakan jaringan GSM / GPRS / EDGE dual-band dan Bluetooth versi 2.1 dengan A2DP. Tidak ketinggalan sebuah port microUSB dan slot microSD. Untuk urusan internet Yendo dibekali dengan Q7 Obigo browser yang bisa digunakan untuk melihat tampilan HTML. Untuk urusan konektivitas Yendo masih menggunakan  kelas EDGE. Jadi jangan heran kalo memang koneksinya sedikit lebih lambat dibanding Smart Phone masa kini lainya. Tapi untuk membuka situs jejaring sosial ataupun googling, rasanya masih dibilang cukup mumpuni.

Fitur-fitur
-Walkman Player
Anda bisa mendengarkan musik, memanage playlist anda sendiri, ataupun mengirimnya kepada teman ataupun kerabat Anda
-TrackID
Anda bisa menggunakan TrackID untuk mengenali trek lagu yang Anda inginkan. Cukup rekam sebentar contoh lagu lalu dapatkan info tentang trek dalam sekejap. Tapi dalam hal ini Saya belum mencobanya.
-PlayNow
Aplikasi ini dapat Anda gunakan untuk meramban, membeli, dan mengunduh musik, game, nada dering, aplikasi, tema, maupun wallpaper.

Lainya
Selain fitur-fitur diatas, ada beberapa yang mungkin bisa dibilang cukup "aneh" nyempil di HP Sony Ericsson tapi bermanfaat. Seperti tampilan sms yang berbentuk chat seperti ini..

Nah, masuk kepada bagian yang paling ditunggu-tunggu. Anda mungkin akan mengira-ngira apa sih kelebihan dan Kekurang Yendo? Baiklah, akan Saya beberkan menurut versi Saya.

+Layar sentuh dengan harga 1jutaan dan dengan Brand yang terkenal.
+Sensitifitas layar yang cukup baik, sehingga anda tidak perlu sampai menekan dengan keras.
+Suara yang jernih dan bulat. Tidak lain  karena memang Yendo adalah seri Walkman.
+Tampilan sms yang berbentuk chat.
+Shortcut ke jejaring sosial seperti facebook dan twitter.
+Tampilan luar yang elegan dan stylish beserta 10 PILIHAN WARNA yang menggoda. Hmmm..
+Tampilan mirip XPERIA X10 Mini. Hahaha..

-Kurang nyamanya saat mengetikkan teks bagi Anda yang memiliki jempol besar (komentar teman-teman saya). Tapi karena Saya kurus dan jempol Saya berukuran sedang, maka masih bisa dibilang nyaman.
-Tidak adanya LED flash ataupun autofocus, bahakan zoom untuk kamera.
-Begitu pula untuk picture viewer. Anda tidak bisa melakukan zoom pada gambar. Dan gambar tidak bisa dibuka jika melebihi resolusi 2MP (1600x1200).
-Koneksi internet yang pas-pasan
-Video player yang kurang bagus karena biasanya akan terlihat patah-patah

Kesimpulan
Bisa dibilang Yendo merupakan HP layar sentuh yang cukup menjanjikan untuk Anda yang ingin membeli HP layar sentuh seharga 1jutaan dengan Brand ternama dengan fitur sederhana namun cukup untuk membantu Anda dalam beraktivitas maupun bersosialisasi di situs jejaring sosial.

HP Tandingan
-LG GS290  Cookie Fresh
-LG T300 Cookie Mini
-Samsung Corby Touch
-Samsung Champ

Terakhir, Saya mohon maaf apabila review ini berantakan. Semoga review ini bisa membantu Anda. Dan ingat untuk tidak malu dan mauu membaca buku petunjuk HP Anda dan.. "Terima Kasih" atas waktunya.

Penalaran Induktif

Metode Penalaran Induktif (Khusus - Umum) adalah suatu penalaran yang berasal dari kejadian khusus hasil pengamatan empiris dan menghasilkan sebuah kesimpulan atupun pengetahuan baru yang bersifat umum.

Penalarn Induktif terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya :

*Generalisasi
Merupakan proses penalaran hyang bertolak dari kejadian individual menjadi kesimpulan umum

Contoh :
-Budi Mahasiswa 3KA12 Rajin Belajar
-Susi Mahasiswi 3KA12 Rajin Belajar
=Mahasiswa-Mahasiswi 3KA12 Rajin Belajar
Pernyataan diatas hanya memiliki kebenaran probabilitas atau kemungkinan, karena sesungguhnya tidak semua diselidiki kebenaranya
-Anto Mahasiswa 3KA12 Malas Belajar

Generalisasi terbagi menjadi dua, antara lain :

1.Generalisasi Sempurna
Dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki

Contoh : Sensus Penduduk

2.Generalisasi Tidak Sempurna
Dimana kesimpulan diambil dari sebagian kejadian yang diselidiki dan diterpkan pada kejadian yang sama

Contoh : Semua penduduk Indonesia menggunakan nasi sebagai makanan pokok.

*Analogi
Persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk lain.
Merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembetukan terjadi dari kata yang telah ada.

Contoh : Mahasiswa-Mahasiswi, Siswa-Siswi, Putra-Putri, Dewa-Dewi, dll.

Anlogi Terbagi menjadi dua, antara lain :

1.Analogi Induktif
Analogi yang disusun berdasarkan persamaan pada dua kejadian, lalu ditarik sebuah kesimpulan bahwa pada kejadian pertama, terjadi pula pada kejadian kedua.

Contoh :
-Budi pintar karena belajar setiap hari
-Susi akan pintar bila belajar setiap hari

2.Analogi Deklaratif
Metode untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu yang belum dikenal atau diketahui, dengan sesuatu yang dikenal atau diketahui.

Contoh : Ilmu pengetahuan dibangun oleh fakta-fakta sebagaimana sebuah rumah dibangun oleh batu-batu. Tapi tidak semua kumpulan fakta adalah ilmu, sebagaimana tidak semua kumpulan batu adalah rumah.

*Kausalitas
Merupakan prinsip kerja sebab-akibat yang dharuri dan pasti antara segala kejadian, serta setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan. Keharusan dan keaslian sistem kausal merupakan bagian dari ilmu-ilmu manusia yang telah dikenal bersama dan tidak diliputi keraguan apapun.

"beberapa definisi diambil dari wikipedia dan sumber lainya"

Selasa, 15 Februari 2011

Jaringan Komputer Dalam Berbagai Bidang

Pada masa kini teknologi informasi sudah berkembang pesat. Modernisasi pun terjadi dimana-mana. Sekarang ini kebutuhan akan teknologi informasi pun sangat tinggi. Untuk itu teknologi jaringan komputer diperlukan untuk saling bertukar informasi agar lebih cepat, efisien, aman, dan minim dampak buruknya. Beberapa contoh penerapan jaringan komputer di berbagai bidang adalah sebagai berikut :


* Penerapan Dalam Dunia Bisnis
-mempercepat kinerja pegawai dalam bertukar data, informasi, maupun file
-mengamankan akses kepada data atau informasi penting dari pihak yang tidak seharusnya memiliki akses
-meminimalkan biaya, tenaga, waktu


* Penerapan Dalam Dunia Perbankan
-mempercepat pelayanan pada nasabah
-meningkatkan efisiensi waktu kerja
-membuat informasi, terutama kurs valuta asing lebih tepat (up to date)
-memperkecil kesalahan entry ataupun pengeluaran data transaksi


* Penerapan Dalam Mobile User
-mempermudah akses internet sehingga bisa dilakukan secara mobile
-bila mendapat jringan koneksi bagus, akan mempermudah karena dapat mengakses informasi lebih cepat


* Penerapan Dalam Rumah (Home)
-mempermudah mengakses informasi tanpa keluar rumah
-menghilangkan jenuh atau bosan dengan situs jejaring sosial, browsing, ataupun bermain game online


Dari apa yang saya dapat setelah membaca beberapa referensi dan posting mengenai Jaringan Komputer, bisa dibilang kebutuhan akan teknologi dan penerapan jaringan komputer sangat tinggi dan sangat menguntungkan bila kita dapat memanipulasi dan mengaplikasikanya pada kehidupan kita.